Di setiap momen Idul Adha, salah satu organ tubuh yang banyak diburu yaitu torpedo atau penis kambing. Banyak orang percaya bahwa mengonsumsi torpedo kambing bisa mendongkrak gairah seksual pria. Lantas benarkah demikian?
Saat pemotongan hewan kurban, torpedo kambing menjadi paling berharga hingga banyak diperebutkan, tentunya dengan dalih meningkatkan libido. Bagian ini dipercaya mengandung testosteron yang dapat meningkatkan gairah seksual.
Praktisi kesehatan sekaligus akademisi Profesor dr Ari Fahrial Syam,SpPD, KGEH, pernah menjelaskan memang torpedo kambing bisa memiliki kandungan hormon testosteron. Namun, sekali lagi tidak ada bukti bahwa mengonsumsinya akan membawa efek bermanfaat bagi kesehatan seksual.
Ahli farmasi Joe Graedon dari The People’s Pharmacy menjelaskan bahwa hormon testosteron yang disebut berkaitan dengan kesehatan seksual biasanya diresepkan dalam bentuk pil atau krim. Joe tidak yakin orang-orang dapat mendapatkan manfaat dari hormon testosteron lewat konsumsi makanan tertentu.
Kenyataannya kepercayaan torpedo kambing mampu tingkatkan vitalitas pria tidak berdasarkan bukti ilmiah. Jikapun ada yang merasakan khasiatnya, itu karena faktor sugesti yang cukup kuat hingga gairah seksualnya dibangkitkan oleh kekuatan pikiran. Kisah torpedo kambing dan vitalitas pria berawal pada abad ke-19.
Let me take you by the hand
Over to the jungle band
If you’re too old for dancing
__Get yourself a monkey gland
Diambil dari lagu dalam film Marx Brother The Cocoanuts (1929), lirik Irving Berlin terdengar kurang ajar tetapi menggambarkan tren medis yang sangat nyata di Amerika pada 1920-an. Di masa itu, obat untuk disfungsi ereksi dan penuaan adalah testis monyet (dan kambing).
Praktik transplantasi kelenjer reproduksi hewan, terutama pada pria usia senja, banyak dilakukan di masa itu, tentunya dengan maksud mendongkrak libido yang sudah lemah. Bahkan kelenjar hewan digunakan para pemain sepak bola sebagai awal doping.
Kisah paling populer tentang torpedo kambing untuk vitalitas pria mencatatkan nama John R. Brinkley (8 Juli 1885 – 26 Mei 1942). Ia adalah salah satu legenda Amerika yang dikenal sebagai “dokter kelenjar kambing” karena praktik medisnya yang kontroversial yang menjanjikan kejantanan bagi pasien pria.
Ia juga pelopor dalam penyiaran radio dan periklanan. Status “dokter” yang ia sandang adalah fiktif, ia tidak memiliki pendidikan medis yang sah dan membeli gelar kedokterannya. Ia juga mendapatkan gelar sarjana palsu dan berhasil memperoleh beberapa lisensi diploma penipuan (atau dipertanyakan).
Pada tahun 1916, di Kansas, Brinkley mulai mentransplantasikan gonad (kelenjar seks) kambing kepada pelanggannya yang sudah tua dengan janji meningkatkan kejantanan dan maskulin. Ia dengan cepat menjadi populer berkat klaimnya sebagai dokter kelenjar kambing, tentunya ia mendadak kaya raya.
Popularitas dan kekayaan yang ia dapatkan secara instan juga membuatnya jatuh miskin secara instan. Selama tahun-tahun terakhir hidupnya, Brinkley digugat karena malpraktek, didakwa atas penipuan surat oleh pemerintah federal, dan dipaksa menyatakan kebangkrutan pada tahun 1941.
Setelah mengalami tiga kali serangan jantung dan amputasi satu kaki, Brinkley akhirnya meninggal pada 26 Mei 1942 di San Antonio, Texas. Bahkan di akhir hidupnya ia tidak memiliki uang, habis untuk mengobati penyakit jantungnya. Makamnya di Forest Hill di Memphis, Tennessee, dirusak orang tidak dikenal pada awal 2017.
Kisah Brinkley mengajarkan kita sesuatu, pria akan melakukan apa saja demi kejantanannya, bahkan mempercayai klaim sederhana untuk masalah yang kompleks, obat ajaib yang mampu meningkatkan keperkasaan di atas ranjang. Secara lebih filosofis, kekayaan yang diperoleh secara instan dari hasil penipuan akan membuat hidup Anda lebih menderita.
Singkatnya, kepercayaan torpedo kambing mampu meningkatkan gairah seksual tidak ada bukti ilmiah. Kepercayaan ini sudah beredar sejak awal tahun 1900-an di Amerika Serikat, tidak lepas dari pseudosains dan praktik penipuan.
Sekoci Hoaxes. Filter Ekosistem Informasi!
0 Comments