Kronologis Lengkap Ledakan Dahsyat di Beirut, Lebanon


Pada 04 Agustus 2020, dunia digemparkan kabar dua ledakan besar di Beirut, Lebanon. Kejadian ini menewaskan lebih dari seratus orang dan melukai ribuan lainnnya, menurut laporan awal. Hal ini tentunya menciptakan spekulasi berdasarkan asumsi seakan Libanon sedang diserang dan akan terjadi perang besar.

Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, mengatakan bahwa penyebab ledakan itu adalah 2.700 ton amonium nitrat. Diab mengumumkan hari berkabung nasional untuk para korban ledakan. Gudang yang diklaim pihak berwenang sebagai sumber ledakan telah menjadi subjek peringatan, katanya. Ia akan secepatnya “mencari fakta” tentang ledakan di gudang, tetapi tidak akan melakukan penyelidikan secara terburu-buru.

Darimana ribuan ton amonium nitrat berasal?

Pada 2013, otoritas Lebanon menangkap kapal MV Rhosus yang telah ditinggalkan oleh pemiliknya. 23 September 2013, sebuah kapal berbendera Moldovia berlayar dari Pelabuhan Batumi, Georgia menuju ke Biera di Mozambik dengan membawa muatan 2.750 ton Ammonium Nitrat.

Dalam perjalanan, kapal mengalami masalah teknis yang memaksa nakhoda memasuki Pelabuhan Beirut. Setelah pemeriksaan kapal oleh Port State Control, kapal tersebut dilarang berlayar. Sebagian besar awak kecuali nakhoda dan empat awak dipulangkan, tidak lama kemudian kapal ditinggalkan oleh pemiliknya.

Pada 2014, karena risiko yang terkait dengan penyimpanan Amonium Nitrat di atas kapal, otoritas pelabuhan mengalihkan kargo ke gudang pelabuhan. Kapal dan kargo masih berada di pelabuhan selama 6 tahun menunggu pelelangan dan / atau pembuangan kargo yang tepat.

Amonium nitrat akhirnya disimpan di gudang dermaga. Sebuah foto memperlihatkan tumpukan karung besar seberat 1.000 kilogram perkarung berlabel “Nitroprill HD”, dengan kondisi penyimpanan yang buruk di gudang ‘Hanger 12’ di Beirut.

“Nitroprill HD” adalah produk dari amonium nitrat berpori kelas premium yang diproduksi dan dijual oleh Orica Mining Services di Australia. Ini digunakan sebagai bahan peledak komersial di pertambangan dan penggalian.

Dalam lembar keamanan dari produk asli mengatakan: “Akan meledak di dalam ruang tertutup dan suhu tinggi, tetapi tidak mudah meledak. Akan mudah meledak dipicu ledakan di dekatnya.” Penilaian keamanan Orica (lampiran III) menetapkan persamaan TNT (militer eksplosif) untuk ledakan Nitropril massal sebesar 15%. 2.750 ton amonium nitrat setara dengan 1.800 ton TNT.

Kronologis ledakan

Sekitar pukul 15:00 waktu setempat (04/08), ledakan besar terjadi di sebuah gudang di sisi dermaga di pelabuhan Beirut, Lebanon. Ledakan itu diikuti kepulan asap besar dan api yang kemungkinan berasal dari beberapa ledakan sekunder, seperti dari kembang api. Video, video, video.

Beberapa menit setelah ledakan pertama terjadi, ledakan susulan yang jauh lebih besar terjadi mengakibatkan gelombang kejut yang sangat besar. Video, video, video.

Sumber ledakan dapat dilihat dan terdengar hingga jarak beberapa kilometer jauhnya (video). Bahkan ledakan kedua terlihat dari laut (video). Ledakan kedua merupakan sumber yang mengakibatkan kerusakan sangat serius hingga menghancurkan kota Beirut (video).

RFERL berbicara dengan kapten kapal yang secara tidak sengaja membawa amonium nitrat ke Lebanon. Dia mengkonfirmasi penangkapan kapal itu, juga melaporkan penyebab insiden. LBCI-TV Libanon melaporkan pada 5 Agustus bahwa, menurut informasi awal, api yang memicu ledakan itu dimulai secara tidak sengaja oleh para tukang las yang diduga masuk tanpa izin ke dalam gudang.

LBCI mengatakan percikan api dari las diduga memicu kembang api yang disimpan di gudang, yang pada gilirannya meledakkan gudang amonium nitrat di dekatnya yang telah diturunkan dari MV Rhosus beberapa tahun sebelumnya.

Para ahli independen mengatakan awan oranye yang terlihat ketika ledakan besar pada 4 Agustus kemungkinan berasal dari gas nitrogen dioksida beracun yang dilepaskan setelah ledakan yang melibatkan amonium nitrat. Petugas pemadam bahkan terlihat berada di lokasi saat ledakan pertama (video).

Kabarnya tidak ada yang selamat saat kembang api memicu amonium nitrat (ledakan kedua). Video lain menunjukkan kebakaran awal yang disebabkan oleh pengelasan. Itu terbakar beberapa saat dan kemudian memicu kembang api dalam ledakan pertama. Beberapa menit kemudian kembang api menyebabkan ledakan besar amonium nitrat.

Amonium nitrat hasil sitaan ditempatkan di gudang No. 12, berdasarkan keputusan pengadilan, dan itu adalah gudang terpencil yang tidak boleh dimasuki siapapun. Kebakaran dimulai di gudang 9 dan menjalar ke gudang 12, di mana amonium nitrat disimpan.

Amonium nitrat seharusnya tidak disimpan di gudang di dalam kota padat penduduk. Kejadian serupa pernah terjadi di Tianjin, China, pada 12 Agustus 2015, menewaskan lebih dari 170 orang dan melukai ratusan lainnya. Ledakan terjadi di stasiun penyimpanan kontainer di Pelabuhan Tianjin, disebabkan oleh 800 ton amonium nitrat ( setara 336 ton TNT)

Korea Utara juga pernah mengalami bencana karena amonium nitrat di stasiun kereta api Ryongchon Korea Utara pada akhir April 2004. Sedikitnya 162 orang tewas dan lebih dari 3.000 lainnya luka-luka. Kejadian tertua tercatat di Inggris pada 2 April 1916, 25 ton TNT dan 700 ton amonium nitrat meledak di sebuah pabrik di dekat Faversham, Inggris.

Ribuan ton amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan Beirut selama beberapa tahun disebabkan oleh kasus perselisihan yudisial. Kepala pelabuhan Beirut dan kepala bea cukai mengatakan bahwa beberapa surat telah dikirim ke pengadilan yang meminta materi berbahaya disingkirkan, tetapi tidak ada tindakan.

Sekoci Hoaxes. Filter Ekosistem Informasi!


Like it? Share with your friends!

-1
1 share, -1 points

What's Your Reaction?

hate hate
0
hate
Angry Angry
0
Angry
confused confused
0
confused
fail fail
0
fail
fun fun
0
fun
geeky geeky
0
geeky
love love
0
love
lol lol
0
lol
omg omg
0
omg
win win
0
win

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ARTIKEL MENARIK LAINNYA

Kategori: International

ARTIKEL TERBARU

Kronologis Lengkap Ledakan Dahsyat di Beirut, Lebanon