Dunia dihebohkan oleh seorang remaja 15 tahun asal Kanada yang menemukan kota Maya yang hilang di Meksiko dengan menggunakan Goggle Earth.
Wiliam Gadoury mengklaim telah menemukan kota Maya yang hilang dengan mengggunakan Google Earth berkat keisengannya.
Gadoury bukan penduduk Meksiko. Ia bahkan tinggal di Bumi bagian utara, yakni Kanada. Namun keisengannya ini berbuah ‘hasil’, yaitu penemuan kota Maya yang selama ini dianggap hilang.
Warga Saint Jean de Martha, Quebec, Kanada ini, mencari lokasi kota Maya dengan berbekal teori bahwa orang-orang Maya membangun kota mereka sesuai ragam konstelasi bintang.
Sumber berita:
CNN Indonesia
Kompas
National Geographic
BBC Indonesia
Tribun News
Menurut keterangan antropolog Thomas Garisson dari University of Southern California, dia mengatakan bahwa reruntuhan yang diklaim kota Maya yang hilang itu pada kenyataannya adalah sebuah ladang jagung. Situs web Gizmodo adalah salah satu yang merilis berita itu, namun update terbaru dalam artikelnya banyak yang meragukan kebenaran cerita itu.
Garrison memberikan penjelasan kepada Gizmodo bahwa gambar tersebut berasal dari fitur serupa di daerah dimana dia bekerja di Guatemala, lahan itu telah ditinggalkan.
David Stuart, seorang antropolog dari The Mesoamerika Center-University of Texas Di Austin, melalui dinding Facebook-nya mengatakan:
Ivan Sprajc, dari Institut Antropologi dan Studi Tata Ruang di Slovenia mengatakan kepada Gizmodo, Suku Maya adalah astronom yang sangat baik, dan bahwa mereka tertarik pada bintang tertentu dan benda-benda langit. Tapi Ivan skeptis bahwa grafik itu dapat digunakan untuk mengungkap lokasi situs Maya.
Kritik lainnya disuarakan oleh para arkeolog atas klaim yang menyebar di internet dan media sosial bahwa daerah dimana situs itu “ditemukan” sudah ekstensif dipetakan dan digali. gambar tersebut adalah struktur buatan manusia masa kini.
Kesimpulan: Cerita tentang seorang remaja 15 tahun menemukan kota Maya yang hilang pada awalnya memang cukup meyakinkan. Namun pada akhirnya para ahli meragukan dan membantah kebenaran klaim tersebut.
Para ahli banyak yang skeptis terhadap klaim Gadoury bahwa Suku Maya membangun kota-kota mereka sesuai dengan rasi bintang. Mereka (Suku Maya) memang memiliki rasi bintang, tapi tidak ada daftar kanonik lengkap dari mereka, sehingga teori ini sulit untuk diuji. “Rasi bintang Maya yang kita tahu, dengan pengecualian Scorpio,” kata Anthony Aveni, pendiri bidang archeoastronomy.
Geoffrey Braswell, seorang arkelog Meseoamerika di UC San Diego, secara kebetulan pernah bekerja di lokasi dalam fitur foto satelit itu. Gambar pertama, Braswell mengatakan adalah dari Laguna El Civalon, dan fitur persegi panjang disebelahnya adalah ladang, mungkin ladang kosong yang ditumbuhi gulma atau ladang ganja berdasarkan jumlah vegetasi disana. Fitur di gambar kedua adalah rawa kering, meskipun itu adalah situs arkeolog yang menarik terletak hanya ke selatan.
San Felipe adalah sebuah tempat yang menarik (penting) bagi pejalan kaki Spanyol yang menghubungkan Campeche (Meksiko) ke danau Peten Itza (Guatemala),” kata Braswell.
Salam Icokes. Indonesian Hoax Buster!
0 Comments